Home » , » Doa: Macam, Amalan, Terkabulnya, Tata Cara

Doa: Macam, Amalan, Terkabulnya, Tata Cara

berdoa

MACAM DOA

  1. Doa Ibadah : Shalat dan puasa
  2. Doa permintaan dan permohonan

AMALAN YANG LEBIH UTAMA

Secara umum
  1. Membaca Al-Quran
  2. Dzikir
  3. Berdoa atau memohon kepada Allah.
Kecuali dalam kondisi tertentu, amalan yang tidak begitu utama menjadi lebih utama ketimbang amalan yang diutamakan.
Contohnya: berdo'a pada hari Arafah lebih utama daripada membaca Al-Qur`an, dan menyibukkan diri dengan membaca dzikir yang ada tuntunannya (dari Nabi SAW) setelah shalat fardhu lebih utama daripada membaca Al-Qur`an.

SEBAB-SEBAB TERKABULNYA DOA:

  • Sebab-sebab zhahir:
    • Didahului dengan amalan-amalan shalih, seperti: sedekah, wudhu, shalat, menghadap ke kiblat, mengangkat kedua tangan, memuji Allah SWT, berdo'a dengan menggunakan asma dan sifat Allah SWT yang sesuai dengan do'a yang dipanjatkan.
    • Jika berdo'a memohon surga, hendaknya berdo'a dengan memohon kebaikan dan rahmat-Nya, dan jika mendo'akan orang yang zalim agar celaka, misalnya: maka janganlah menggunakan asma Allah Ar-Rahman atau Al-Karim, tetapi menggunakan Al-Jabbar, Al-Qahhar
    • Di antara sebab terkabulnya do'a, bershalawat kepada Nabi SAW, pada permulaan, pertengahan dan akhir do'a, mengakui segala dosa yang telah diperbuat, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya, dan memanfaatkan waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan terkabulnya do'a pada saat tersebut.
      • Waktu-waktu khusus ini banyak sekali, di antaranya:
        • Pada setiap hari dan malam, yaitu sepertiga malam terakhir ketika Allah SWT turun ke langit dunia
        • Antara adzan dan iqamah
        • setelah wudhu
        • pada waktu sujud
        • sebelum salam dalam shalat
        • setelah selesai shalat fardhu
        • ketika khatam Al-Qur`an
        • ketika mendengar ayam berkokok
        • ketika dalam perjalanan
        • do'a orang yang terzhalimi
        • do'a orang yang dalam kesulitan
        • do'a seorang ayah untuk anaknya
        • do'a seorang mu'min untuk saudaranya yang mu'min tanpa sepengetahuannya, ketika menghadapi musuh di medan perang
        • Pada setiap pekan: hari Jum'at, terutama pada saat-saat terakhirnya.
        • Pada bulan-bulan tertentu: bulan Ramadhan di saat berbuka dan sahur
        • malam Lailatul Qadar
        • dan hari Arafah
      • Pada tempat-tempat yang mulia
        • di semua masjid
        • di Ka'bah terutama di Multazam
        • di maqam Ibrahim a'laihissalam
        • di atas Shafa dan Marwah
        • di Arafah
        • Muzdalifah dan Mina pada musim haji
      • ketika minum air zam-zam dll.
  • Sebab-sebab batin
    • Sebelum berdoa:
      • dengan mendahulukan taubat yang benar
      • mengembalikan hak-hak orang
      • memperbaiki makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal
      • hendaknya dari usaha yang halal
      • memperbanyak ketaatan
      • menjauhi hal-hal yang diharamkan
      • menjaga diri dari perkara syubhat dan syahwat
    • Ketika berdoa:
      • Menghadirkan hati, harapan yang kuat
      • berserah diri kepada Allah SWT
      • merendahkan diri di haribaan-Nya
      • terus menerus meminta, menyerahkan segala urusan kepada- Nya
      • tidak berpaling sedikitpun kepada selain-Nya dan yakin akan terkabulnya doa

HAL-HAL YANG MENGHALANGI TERKABULNYA DO'A:

  • Mempersekutukan Allah SWT dalam berdo'a.
  • Terlalu merinci dalam berdo'a
    • seperti meminta perlindungan dari panasnya, sempitnya, dan gelapnya api (neraka) jahannam, padahal semua itu cukup dengan hanya memohon perlindungan dari api neraka saja.
  • Seorang muslim mendo'akan celaka terhadap dirinya atau orang lain secara zhalim. 
  • Do'a yang mengandung dosa dan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi. 
  • Menggantungkan do'a dengan kehendak, seperti ucapan, 
    • "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkehendak", dan sebagainya. 
  • Tergesa-gesa minta dikabulkan do'a, dengan berdoa: 
    • "Aku telah berdo'a tetapi belum juga dikabulkan.
  • Istihsar (merasa bosan dan letih), yakni tidak berdo'a karena merasa letih dan bosan.
  • Berdo'a dengan hati yang lalai.
  • Tidak bertata-krama ketika berdo'a kepada Allah SWT. 
    • Nabi SAW mendengar seseorang berdo'a dalam shalatnya dengan tidak bershalawat dahulu kepada beliau, maka beliau berkata,
      • "Orang ini telah tergesa-gesa dalam berdo'a". Kemudian beliau memanggilnya lalu bersabda kepadanya atau kepada para sahabat lainnya kemudian bersabda yang artinya: 
        • "Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaknya ia mulai dengan memuji Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW, setelah itu berdoa dengan apa yang diinginkannya." (HR. At-Tirmidzi) 
  • Berdo'a meminta sesuatu yang urusannya sudah selesai, seperti meminta hidup kekal di dunia.
  • Berdoa dengan kata-kata bersajak yang di buat-buat. Allah berfirman yang artinya: "Berdoalah kepada Rabbmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (Al-A'raf: 55)
    • Ibnu Abbas RA berkata: "Perhatikan do'a yang bersajak, maka jauhilah. Sesungguhnya aku mengetahui Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak melakukan hal itu, maksudnya: mereka dalam berdo'a tidak menggunakan kata-kata yang bersajak." (HR. Bukhari)
  • Bersuara keras dalam berdo'a. Allah SWT  berfirman yang artinya: "Dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS. Al-Israa': 110)
Aisyah RA berkata : "Ayat ini diturunkan dalam (masalah) doa."

TATA CARA BERDOA:

Seseorang yang berdo'a disunatkan secara tertib melakukan hal-hal berikut:
  1. Bertahmid dan memuji Allah SWT.
  2. Bershalawat kepada Nabi SAW
  3. Bertaubat dan mengakui bahwa ia berdosa.
  4. Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.
  5. Memulai berdo'a dan berusaha membaca do'a-do'a yang lengkap dan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan salaf.
  6. Mengakhiri do'a dengan bershalawat kepada Nabi SAW.

0 comments:

Post a Comment