MACAM DOA
- Doa Ibadah : Shalat dan puasa
- Doa permintaan dan permohonan
AMALAN YANG LEBIH UTAMA
Secara umum- Membaca Al-Quran
- Dzikir
- Berdoa atau memohon kepada Allah.
Contohnya: berdo'a pada hari Arafah lebih utama daripada membaca Al-Qur`an, dan menyibukkan diri dengan membaca dzikir yang ada tuntunannya (dari Nabi SAW) setelah shalat fardhu lebih utama daripada membaca Al-Qur`an.
SEBAB-SEBAB TERKABULNYA DOA:
- Sebab-sebab zhahir:
- Didahului dengan amalan-amalan shalih, seperti: sedekah, wudhu, shalat, menghadap ke kiblat, mengangkat kedua tangan, memuji Allah SWT, berdo'a dengan menggunakan asma dan sifat Allah SWT yang sesuai dengan do'a yang dipanjatkan.
- Jika berdo'a memohon surga, hendaknya berdo'a dengan memohon kebaikan dan rahmat-Nya, dan jika mendo'akan orang yang zalim agar celaka, misalnya: maka janganlah menggunakan asma Allah Ar-Rahman atau Al-Karim, tetapi menggunakan Al-Jabbar, Al-Qahhar
- Di antara sebab terkabulnya do'a, bershalawat kepada Nabi SAW, pada permulaan, pertengahan dan akhir do'a, mengakui segala dosa yang telah diperbuat, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya, dan memanfaatkan waktu-waktu khusus yang memiliki keutamaan terkabulnya do'a pada saat tersebut.
- Waktu-waktu khusus ini banyak sekali, di antaranya:
- Pada setiap hari dan malam, yaitu sepertiga malam terakhir ketika Allah SWT turun ke langit dunia
- Antara adzan dan iqamah
- setelah wudhu
- pada waktu sujud
- sebelum salam dalam shalat
- setelah selesai shalat fardhu
- ketika khatam Al-Qur`an
- ketika mendengar ayam berkokok
- ketika dalam perjalanan
- do'a orang yang terzhalimi
- do'a orang yang dalam kesulitan
- do'a seorang ayah untuk anaknya
- do'a seorang mu'min untuk saudaranya yang mu'min tanpa sepengetahuannya, ketika menghadapi musuh di medan perang
- Pada setiap pekan: hari Jum'at, terutama pada saat-saat terakhirnya.
- Pada bulan-bulan tertentu: bulan Ramadhan di saat berbuka dan sahur
- malam Lailatul Qadar
- dan hari Arafah
- Pada tempat-tempat yang mulia
- di semua masjid
- di Ka'bah terutama di Multazam
- di maqam Ibrahim a'laihissalam
- di atas Shafa dan Marwah
- di Arafah
- Muzdalifah dan Mina pada musim haji
- ketika minum air zam-zam dll.
- Sebab-sebab batin
- Sebelum berdoa:
- dengan mendahulukan taubat yang benar
- mengembalikan hak-hak orang
- memperbaiki makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal
- hendaknya dari usaha yang halal
- memperbanyak ketaatan
- menjauhi hal-hal yang diharamkan
- menjaga diri dari perkara syubhat dan syahwat
- Ketika berdoa:
- Menghadirkan hati, harapan yang kuat
- berserah diri kepada Allah SWT
- merendahkan diri di haribaan-Nya
- terus menerus meminta, menyerahkan segala urusan kepada- Nya
- tidak berpaling sedikitpun kepada selain-Nya dan yakin akan terkabulnya doa
HAL-HAL YANG MENGHALANGI TERKABULNYA DO'A:
- Mempersekutukan Allah SWT dalam berdo'a.
- Terlalu merinci dalam berdo'a
- seperti meminta perlindungan dari panasnya, sempitnya, dan gelapnya api (neraka) jahannam, padahal semua itu cukup dengan hanya memohon perlindungan dari api neraka saja.
- Seorang muslim mendo'akan celaka terhadap dirinya atau orang lain secara zhalim.
- Do'a yang mengandung dosa dan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi.
- Menggantungkan do'a dengan kehendak, seperti ucapan,
- "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkehendak", dan sebagainya.
- Tergesa-gesa minta dikabulkan do'a, dengan berdoa:
- "Aku telah berdo'a tetapi belum juga dikabulkan.
- Istihsar (merasa bosan dan letih), yakni tidak berdo'a karena merasa letih dan bosan.
- Berdo'a dengan hati yang lalai.
- Tidak bertata-krama ketika berdo'a kepada Allah SWT.
- Nabi SAW mendengar seseorang berdo'a dalam shalatnya dengan tidak bershalawat dahulu kepada beliau, maka beliau berkata,
- "Orang ini telah tergesa-gesa dalam berdo'a". Kemudian beliau memanggilnya lalu bersabda kepadanya atau kepada para sahabat lainnya kemudian bersabda yang artinya:
- "Jika salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaknya ia mulai dengan memuji Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW, setelah itu berdoa dengan apa yang diinginkannya." (HR. At-Tirmidzi)
- Berdo'a meminta sesuatu yang urusannya sudah selesai, seperti meminta hidup kekal di dunia.
- Berdoa dengan kata-kata bersajak yang di buat-buat. Allah berfirman yang artinya: "Berdoalah kepada Rabbmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (Al-A'raf: 55)
- Ibnu Abbas RA berkata: "Perhatikan do'a yang bersajak, maka jauhilah. Sesungguhnya aku mengetahui Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak melakukan hal itu, maksudnya: mereka dalam berdo'a tidak menggunakan kata-kata yang bersajak." (HR. Bukhari)
- Bersuara keras dalam berdo'a. Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS. Al-Israa': 110)
TATA CARA BERDOA:
Seseorang yang berdo'a disunatkan secara tertib melakukan hal-hal berikut:
- Bertahmid dan memuji Allah SWT.
- Bershalawat kepada Nabi SAW
- Bertaubat dan mengakui bahwa ia berdosa.
- Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.
- Memulai berdo'a dan berusaha membaca do'a-do'a yang lengkap dan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan salaf.
- Mengakhiri do'a dengan bershalawat kepada Nabi SAW.
0 comments:
Post a Comment